Friday, August 20, 2010

Lomba Karya Ilmiah "PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN"


Latar Belakang
Dalam sejarah peradaban manusia, Islam
pernah tampil menjadi sebuah peradaban,
seiring dengan proses penyebaran Islam ke
berbagai belahan dunia. Khusus di Indonesia,
Islam masuk dan berkembang melalui
budaya damai yang diwakili oleh institusi
sufisme dan pesantren. Sebagai sebuah
tempat penyebaran Islam, pesantren memiliki
tradisi dan potensi nilai-nilai keadaban.
Maka tidak sedikit kalangan pengkaji Islam
Indonesia menyebut pesantren sebagai
kampung peradaban, artefak peradaban
Indonesia, sub-kultur, institusi kultural, dan
lain-lain.
Potensi pesantren sebagai center of civilized
muslim di Indonesia diwujudkan dalam
bentuk khazanah intelektual Islam yang
muncul dan berkembang dari pesantren
berupa tradisi kitab kuning, disamping tradisi
pesantren yang berkembang lainnya seperti
sikap dan prilaku tasammuh, tawazun dan
tawassut.
Interaksi tradisi pesantren dengan tradisi
lainnya memungkinkan muncul suatu
peradaban muslim baru yang lahir dari
Indonesia. Dengan kata lain dapatkah
potensi pesantren didorong menjadi
peradaban muslim di Indonesia? Unsur-unsur
apa saja sehingga pesantren dianggap
sebagai pusat peradaban muslim di
Indonesia di masa depan?. Karena itu,
Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama Tahun 2010
mengundang para khalayak yang mempunyai
perhatian terhadap pengembangan
pendidikan pesantren di masa depan untuk
menggagas tentang bagaimana pesantren
dapat menjadi pusat peradaban muslim di
Indonesia yang termanifestasikan dalam
bentuk Karya Tulis Ilmiah.
Tujuan
Menggagas pesantren sebagai pusat
peradaban Muslim di Indonesia dalam
bentuk karya tulis ilmiah.
Target Kegiatan
• Terhimpun sejumlah karya tulis ilmiah
tentang gagasan pesantren sebagai pusat
peradaban muslim di Indonesia;
• Terpilihnya 6 (enam) naskah karya tulis
ilmiah terbaik.
Tema
“Menggagas Pesantren Sebagai Pusat
Peradaban Muslim di Indonesia”
Peserta
Peserta adalah masyarakat umum
yang mempunyai perhatian terhadap
pengembangan pendidikan pesantren di
masa depan.

Kriteria Naskah
• Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia, di
ketik pada kertas A4, Spasi 1,5 cm,
margin 3 cm (atas dan kiri) dan 2,5 cm
(kanan dan bawah), font Times New
Roman, ukuran 12, Naskah di tulis
minimal 20 halaman dan maksimal 50
halaman (tidak termasuk halaman depan,
kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka
dan lampiran);
• Naskah merupakan hasil kajian /
penelitian baik Individual maupun
kelompok ;
• Melampirkan surat pernyataan
(bermaterai Rp 6000) bahwa karya ilmiah
tersebut asli dan belum pernah
diikutsertakan dalam lomba apapun ;
• Naskah yang dikirim hanya 1 (satu) karya
tulis ilmiah/peserta ;
• Sistematika penulisan mengikuti kaidahkaidah
penulisan karya tulis ilmiah,
dengan ketentuan : pendahuluan 20 %,
pembahasan/Isi 60 % dan penutup
(kesimpulan dan saran) 20 %.
Pengiriman Naskah
• Naskah dikirim sebanyak 2 (dua)
eksemplar disertai CD (soft copy) ;
• Naskah dikirim ke alamat : Panitia Lomba
KTI Pengembangan Pendidikan Pesantren
Gedung Bayt al-Qur’an – Museum Istiqlal
Jl. Pintu I Komplek Taman Mini Indonesia
Indah Jakarta Timur 13560 ;
• Pengiriman naskah disertai dengan
fotocopy identitas diri (KTP/SIM dan
biodata singkat; nama, lamat lengkap, no.
Tlp./HP, e-mail) dan surat pernyataan
keaslian naskah ;
• Naskah diterima Panitia selambatlambatnya
tanggal 31 Agustus 2010 (cap
pos) ;
• Naskah yang sudah masuk tidak dapat
dikembalikan dan menjadi hak Panitia.
Penetapan Pemenang
• Nominator pemenang akan diumumkan
pada minggu keempat bulan September
2010 melalui website Balitbang dan Diklat
www.balitbangdiklat.depag.go.id ;
• Nominator pemenang akan dihubungi
panitia lomba melalui telepon dan surat
untuk menghadiri presentasi dan upacara
penyerahan hadiah pemenang pada
minggu kedua Oktober 2010 ;
• Jumlah pemenang sebanyak 6 (enam)
naskah, yaitu pemenang juara I, juara II,
juara III, harapan I, harapan II, dan
harapan III ;
• Pemenang ditetapkan oleh tim penilai
melalui dua tahapan : pertama penilaian
naskah dan kedua penilaian peresentasi ;
• Keputusan tim penilai tidak dapat
diganggu gugat ;
Penghargaan Pemenang
• Pemenang lomba akan mendapatkan
penghargaan /hadiah berupa Trophy,
piagam penghargaan dan uang tunai
masing-masing besarnya sebagai
berikut)* :
1. Juara I Rp 15.000.000,00
2. Juara II Rp 12.500.000,00
3. Juara III Rp 10.000.000,00
4. Harapan I Rp 8.000.000,00
5. Harapan II Rp 6.000.000,00
6. Harapan III Rp 4.000.000,00
Catatan :
* Pajak hadiah ditanggung pemenang
**Info lebih lanjut dapat menghubungi:
Sdr.Ta’rief (081319660744)/
Husen(081319157303)

continue reading

Saturday, July 31, 2010

Arti Lambang Kammi



Tafsir lambang KAMMI pertama kali di bahas di Muktamar Lampung tepatnya oleh Komisi C. Pembuat draf tafsir lambang KAMMI adalah Yuli Widy Astono waktu itu beliau masih menjabat sebagi ketua KAMMI Bogor.

Tafsir Lambang KAMMI yang diberhasil dirumuskan adalah sebagai berikut :

Warna Dasar Putih adalah melambangkan kesucian

Globe Dunia Warna Biru Laut adalah melambangkan da’wah universal
mencakup bumi Allah dimanapun kita berada

Tangan Kanan yang Mengangkat Globe Dunia adalah melambangkan da’wah KAMMI menggunakan kekuatan dalam mengemban da’wah ini

Lima Bunga Mawar Warna Merah yang Mengeliling Tangan adalah melambangkan kelembutan dalam berda’wah dan Lima Kuntum Bunga Mawar adalah melambangkan Rukun Islam.

Gradasi Warna Hijau Adalah melambangkan tahapan – tahapan da’wah KAMMI dalam membumikan ajaran Islam di Bumi Allah.

continue reading

Selamat Datang diblog KAMMI Komisariat Ahmad Dahlan Yogyakarta

continue reading

Wednesday, July 28, 2010

Sejarah KAMMI KAD

Jejak sejarah KAMMI KAD berawal dari keikutsertaan beberapa mahasiswa UAD dalam Daurah Marhalah 1 (DM 1) KAMMI di komisariat KAMMI kampus lain (luar UAD). DM 1 merupakan pintu masuk bagi siapapun yang ingin bergabung di KAMMI. Dari beberapa alumni yang telah mengikuti kegiatan DM 1 tersebut muncul sebuah inisiatif untuk mengumpulkan seluruh alumni DM 1 mahasiswa UAD dan membentuk komisariat KAMMI di Kampus UAD dengan tujuan untuk memudahkan pengkaderan, pembinaan dan peningkatan kualitas kader.

Dalam forum alumni DM 1 mahasiswa UAD tersebut, kader KAMMI yang terkumpul cukup banyak, tetapi syarat untuk pembentukan sebuah komisariat secara konstitusi belum terpenuhi. Akhirnya dari forum tersebut diputuskan untuk memilih seseorang sebagai koordinator yang bertugas megkoordinir pembentukan komisariat di kampus UAD. Saat itu terpilih Candra Lesmana mahasiswa Farmasi angkatan 1999 sebagai koordinator pembentukan komisariat KAMMI di UAD. Satu tahun waktu yang diberikan untuk mempersiapkan para kader-kader UAD membentuk sebuah komisariat yang sah sesuai konstitusi.

Satu tahun berlalu, Alhamdulillah syarat pembentukan komisariat terpenuhi maka diajukanlah segala persyaratan pembentukan komisariat tersebut ke KAMMI Daerah Yogyakarta untuk melegalkan Komisariat KAMMI di UAD secara konstitusi. Setelah dilakukan MusyKom Pertama terpilihlah Candra Lesmana sebagai Ketua Komisariat pertama KAMMI KAD.

Berikut adalah Ketua KAMMI KAD dari tahun 2001-2011 yang teramanahi untuk mejadi nahkoda KAMMI KAD dalam pelayaran dakwah di Universitas Ahmad Dahlan:

1. Candra Lesmana (2001-2003)

2. Iman Kurnia (2003-2004)

3. Arman Sobri (2004-2005)

4. Ibnu Sudarmadi (2005-2006)

5. Usman M. Siregar (2006-2007)

6. Rubahan Paujan (2007-2008)

7. Abdi Putra Jasibang (2008-2009)

8. Wildan Saugi (2009-2010) dan

9. Taufik Septianto (2010-2011).

Bermula dari rangkaian jejak-jejak sejarah diatas, kurang lebih sepuluh tahun sejak dibentuknya KAMMI Komisariat Ahmad Dahlan pada tahun 2001 lalu hingga kini KAMMI KAD turut berperan untuk memajukan dakwah di kampus UAD. Pun demikian KAMMI KAD bersama KAMMI komisariat lain di Wilayah DIY, KAMMI Daerah dan KAMMI Wilayah Yogyakarta turut mengawal kebijakan – kebijakan yang terus berkembang mengenai isu-isu regional, nasional hingga internasional.

KAMMI KAD sebagai organisasi pergerakan mahasiswa ekstra kampus, dalam 10 tahun terakhir telah berpindah beberapa kali sekretariat, kini sekretariat KAMMI KAD bertempat di Jl.warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta. Dengan keberadaan KAMMI di KAD selama kurang lebih 10 tahun ini KAMMI berharap kebermanfaatnanya dapat dirasakan oleh elemen mahasiswa UAD dan masyarakat sekitar.

Sebagai wadah perjuangan permanen yang bertujuan melahirkan kader-kader pemimpin masa depan, KAMMI berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan menempa kader-kader KAMMI KAD dengan perangkat-perangkat suplemen yang menunjang kearah tersebut, diantaranya adalah DM 1, MK Khos, MK Klasikal, Daurah Militansi, Daurah Ijtima’iyah, Diskusi, Tugas baca, Training Jurnalistik dan lain sebagainya. Diharapkan kader KAMMI dapat memanfaatkan sarana yang disediakan KAMMI KAD tersebut untuk membentuk dan menyetting dirinya menjadi pemimpin – pemimpin masa depan yang tangguh (Insyaallah). Rf/berbagai Sumber.

By : Vika Pravesti (HUMAS KAMMI KAD 2010-2011)

“Berupaya membudayakan Kegiatan Membaca, Berdiskusi dan Menulis”

continue reading